SAUDC – Jika Menjadi Difabel (Part 1)
Assalamuβalaikum akhy dan ukhty π
Ketemu lagi nih. Alhamdulillah punya ide buat nge-blog lagi. Hehehe. Well, hari ini aku mau cerita tentang kegiatanku kemarin Sabtu, 7 Maret 2015. Jadi gini nih, guys. Kemarin pagi itu aku ada acara kumpul bareng sama temen-temen UKM Peduli Difabel UGM. Emmm tadinya sih agendanya mau makrab gitu soalnya kan habis pembentukan pengurus baru. Tapiiii karena keterbatasan dana ya akhirnya gak jadi makrab. Ehhhh tapi kemarin itu udah cukup membangun keakraban di antara anggota UKM kok. Hehe π
Oh iya, kalian tau gak UKM Peduli Difabel itu apa? Kenalan dulu yukβ¦
Jadi, UKM Peduli Difabel itu adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di UGM guys ! UKM ini juga sering disebut SAUDC atau Student Activity Unit of Difabel Care. UKM ini masih tergolong baru sih guys. Kalau gak salah baru tahun 2013 lalu pembentukannya. Masih super new lah dibanding UKM lain hehe. Oh iya, difabel apa hayooo? π Difabel itu sebenernya singkatan dari Different Ability, sebutan untuk orang-orang yang memiliki kemampuan berbeda dari orang biasa. Eitssss bukan penyihir kayak Harry Potter lho ! Emm gampangannya, difabel itu adalah temen-temen kita yang berkebutuhan khusus, seperti tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, tuna wicara, dan lain-lain. Yupss, jadi makin jelas kan UKM yang aku ikutin ini tentang apa. Yaa pokoknya UKM ini tuh tempat berkumpulnya mahasiswa UGM yang peduli atau care sama mereka yang memiliki keterbatasan/berkebutuhan khusus. FYI ya guys, UKM ini didirikan oleh salah satu mahasiswa difabel berprestasi di UGM lhooo ! Namanya Mas Mukhanif Yasin Yusuf, mahasiswa tuna rungu Sastra Indonesia FIB UGM 2011. Meskipun memiliki keterbatan pendengaran, tapi Mas Khanif hebat banget lhoo ! Selain berjasa dalam pendirian UKM ini dan menjadi Ketua-nya, beliau juga berprestasi di bidang akademiknya lho. Belum lama ini beliau habis dapet penghargaan dari Bu Rektor guys. Waaaah plokplokplok deh buat Mas Khanif. Hehe. Dan info ter-update sih beliau juga baru aja meluncurkan novel tentang kisah perjalanan hidupnya lho. Judulnya Jejak Pejalan Sunyi dan lagi hits deh soalnya banyak banget acara bedah buku-nya! π Gimana? Founder UKM-nya aja hebat gitu, who knows nular ke anggota-anggotanya. Aaamiin π Okey. Setelah setahun lebih kepengurusan. Tahun ini tuh ada pergantian kepengurusan gitu. Terus terpilih lah Mas Karim (FH UGM 2012) sebagai Ketua UKM π Nah di kepengurusan UKM ini ada beberapa divisi, seperti Divisi PSDM, Divisi Humas, dan Divisi Riset. Kalo aku nih masuk Divisi PSDM hehe. Daaan honestly belum paham bener PSDM itu kerjanya ngapain hehe. Masih baru lah dengan dunia organisasi.
Untuk mengakrabkan para anggotanya nih makanya diadakan Hari Keakraban itu. Jadi, Sabtu kemarin kami kumpul di Balairung dari jam 08.00. Acara dimulai dengan perkenalan. Kenalan satu-satu nih. Hai, namaku Defa Miftara Agustine. Panggil aja Defa. Dari Sekolah Vokasi Rekam Medis 2014 π Hahay gitu lah kurang lebih. Dari awal rencana tuh acara Hakrab ini mau diisi dengan beberapa materi tentang difabel gitu. Nah materinya tuh dikemas dalam suatu games atau uji coba langsung gitu. Jadi, pada kesempatan ini kami belajar atau merasakan gimana sih rasanya jadi difabel itu. Dengan didampingi kakak-kakak senior di UKM ini (Mbak Inggar, Mbak Inmas, Mas Irul, Mas Reiki, Mas Karim, Mas Abi, dan gak lupa Mbak Ita (Dewan Konsultatif UKM)), kami memulai intisari dari Hakrab waktu itu. Hehe. Kegiatan pertama kami yaitu pura-pura jadi tuna rungu dan tuna wicara. Biar lebih seru nih kegiatannya dikemas dalam bentuk games kayak yang di tipi-tipi gitu guys π Sebelumnya kami dibagi menjadi 2 kelompok terus disuruh baris jadi 2 berbanjar. Yang ada di barisan pertama nih yang bakal dikasih tau sebuah kalimat dan tugasnya adalah menyampaikan ke temen-temen di belakangnya dengan bahasa isyarat. Gak boleh ngomong. Mulutnya harus mingkem yak ! Setelah 4x pura-pura jadi tuna rungu dan tuna wicara, akhirnya kelompokku yang menang. Horee ! Dapet pulsa 5k dari Mbak Inggar π Alhamdulillah. Bersambung—